Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kardinalitas Himpunan: Apa Itu dan Mengapa Penting dalam Matematika?

Ketika kamu mendengar kata kardinalitas, mungkin pikiranmu langsung menuju sesuatu yang rumit.

Tapi, tenang saja! Kardinalitas itu sebenarnya konsep yang cukup sederhana dan penting, terutama dalam teori himpunan.

Kalau kamu anak SMA kelas 12 yang sedang belajar matematika, artikel ini cocok banget buatmu.

Kita akan bahas apa itu kardinalitas, gimana cara menghitungnya, dan kenapa konsep ini penting.

Apa Itu Kardinalitas?

Secara sederhana, kardinalitas adalah ukuran atau jumlah elemen dalam suatu himpunan.

Misalnya, kalau kamu punya himpunan \[ A = \{1, 2, 3, 4\} \], kardinalitasnya adalah $4$, karena ada empat elemen di dalam himpunan tersebut.

Kardinalitas sering dilambangkan dengan \(|A|\), jadi kita bisa tulis \(|A| = 4\).

Nah, kardinalitas ini nggak cuma berlaku buat himpunan kecil seperti contoh di atas, tapi juga buat himpunan besar, bahkan himpunan tak berhingga.

Di sini mulai menarik, kan?

Gimana cara menghitung ukuran himpunan yang jumlah elemennya nggak terbatas?

Tenang, nanti kita bahas.

Himpunan Berhingga $v.s$ Himpunan Tak Berhingga

Untuk memahami kardinalitas lebih dalam, kamu harus tahu perbedaan antara himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga.
  1. Himpunan Berhingga
    Kalau jumlah elemen dalam suatu himpunan bisa dihitung, itu disebut himpunan berhingga.
    Contohnya:
    \( B = \{a, b, c, d, e\} \).

    Himpunan ini punya kardinalitas \(|B| = 5\).
    Gampang, kan?

  2. Himpunan Tak Berhingga
    Kalau jumlah elemen suatu himpunan nggak bisa dihitung karena elemen-elemen itu terus berlanjut tanpa akhir, maka itu adalah himpunan tak berhingga.
    Contohnya:
    • Himpunan bilangan asli: \( C = \{1, 2, 3, 4, 5, \dots\} \)
    • Himpunan bilangan real: \( D = \{x \in \mathbb{R}\} \)
Untuk himpunan tak berhingga, kardinalitasnya agak berbeda, karena kita nggak bisa langsung bilang "\(|C| = \text{tak hingga} \)".

Ada konsep khusus untuk mengukur ukuran himpunan tak berhingga, yang disebut kardinalitas tak berhingga.

Kardinalitas Nol: Himpunan Kosong

Sebelum kita masuk ke bagian yang lebih seru, mari bahas himpunan paling spesial, yaitu himpunan kosong.

Himpunan kosong dilambangkan dengan \( \emptyset \) atau \( \{ \} \).

Himpunan ini nggak punya elemen sama sekali, jadi kardinalitasnya adalah 0.

Dengan kata lain, \(|\emptyset| = 0\).

Walaupun nggak punya elemen, himpunan kosong penting banget dalam matematika karena sering jadi dasar dalam banyak teori.

Kardinalitas Himpunan Tak Berhingga: Apa Bedanya?

Ketika kita membahas himpunan tak berhingga, konsep kardinalitas jadi lebih menarik.

Misalnya, himpunan bilangan asli \( \{1, 2, 3, 4, \dots\} \) punya kardinalitas yang disebut \( \aleph_0 \) (dibaca "aleph-nol"), yang melambangkan ukuran himpunan tak berhingga yang bisa dihitung. Lalu, ada himpunan bilangan real \( \{x \in \mathbb{R}\} \).

Ukurannya jauh lebih besar dibanding bilangan asli, meskipun sama-sama tak berhingga.

Kardinalitas bilangan real disebut sebagai kardinalitas kontinu.

Kenapa bisa ada ukuran tak berhingga yang berbeda? Ini karena ada cara untuk "mencocokkan" elemen dari dua himpunan.

Kalau elemen dari dua himpunan bisa dipasangkan satu-satu tanpa sisa, kardinalitasnya sama.

Misalnya:
Himpunan bilangan asli \( \{1, 2, 3, \dots\} \) dan bilangan genap \( \{2, 4, 6, \dots\} \) punya kardinalitas sama, karena kamu bisa pasangkan setiap bilangan asli dengan bilangan genap (1 ke 2, 2 ke 4, 3 ke 6, dst.).

Tapi untuk bilangan real, kamu nggak bisa melakukan itu, karena elemen-elemen bilangan real "lebih padat" dibanding bilangan asli.

Itulah kenapa kardinalitasnya lebih besar.

Kenapa Kardinalitas Penting?

Kamu mungkin bertanya-tanya, "Oke, kardinalitas itu seru, tapi kenapa penting?"

Nah, ini beberapa alasan kenapa kardinalitas adalah konsep yang berguna:
  1. Memahami Ukuran Data
    Dalam ilmu komputer, kardinalitas membantu memahami ukuran dataset atau database. Kalau kamu tahu jumlah elemen dalam dataset, kamu bisa lebih mudah mengelola data tersebut.

  2. Teori Bilangan dan Logika Matematika
    Kardinalitas membantu matematikawan memahami struktur dan sifat bilangan. Misalnya, teori bilangan sering menggunakan konsep ini untuk menjelaskan relasi antara himpunan bilangan asli, bilangan prima, dan bilangan real.

  3. Paradoks Matematika
    Kardinalitas juga digunakan untuk menjelaskan paradoks terkenal, seperti "Paradoks Hilbert". Paradoks ini membahas hotel tak berhingga dengan kamar yang selalu penuh, tapi masih bisa menerima tamu baru. Seru, kan?

  4. Aplikasi dalam Kehidupan Nyata
    Kardinalitas digunakan dalam berbagai bidang, seperti statistik, analisis data, dan ilmu komputer. Contohnya, dalam analisis data, kamu bisa menghitung jumlah kategori unik (kardinalitas) dalam suatu dataset untuk memahami pola data.

Contoh Soal Kardinalitas : Biar Makin Paham

Contoh soal di bawah ini akan buat kamu makin paham tentang konsep kardinalitas dalam soal.

Bagi kamu yang kelas 12 SMA tentu saja bahasan kita kali ini akan sangat penting, karena tak jarang jenis soal ini muncul dalam soal - soal seleksi masuk PTN (UTBK-SNBT, SIMAK-UI, UM-UGM, UM UNDIP, dll).

No. 1 | Soal UMPTN 1998
Jika $50$ pengikut tes masuk suatu perguruan tinggi ada $35$ calon lulus Matematika, $20$ calon lulus Fisika, $10$ calon lulus Matematika dan Fisika, maka banyak calon pengikut yang tidak lulus kedua mata pelajaran itu ialah...
$ \begin{align} & (A). 0 \\ & (B). 5 \\ & (C). 10 \\ & (D). 15 \\ & (E). 20 \end{align} $
$50$ peserta pengikut tes adalah seluruh peserta yang lulus Fisika, Matematika, yang lulus keduanya atau yang tidak lulus keduanya.

Misalkan $A$ ialah banyak pengikut yang lulus tes Matematika lalu $B$ ialah pengikut tes lulus fisika, dan mahasiswa yang tidak lulus keduanya $x$ maka dapat kita tuliskan:

$ \begin{align} | A \cup B | -x &= |A|+|B|-| A \cap B | \\ 50-x &= 35 + 20 - 10 \\ 50-x &= 45 \\ x &= 5 \end{align} $

Jadi, jawaban yang TEPAT adalah $(B). 5 $.
No. 2 | Soal Himpunan
Berdasarkan survei terhadap sekelompok siswa, diketahui $23$ siswa menyukai pelajaran matematika, $12$ siswa menyukai fisika, dan $5$ siswa menyukai keduanya. Jumlah seluruh siswa yang telah disurvei adalah ...
$ \begin{align} & (A). 40 \\ & (B). 35 \\ & (C). 30 \\ & (D). 25 \\ & (E). 20 \end{align} $
Misal $M$ menyatakan himpunan siswa yang menyukai Matematika dan $F$ adalah himpunan siswa yang menyukai mata pelajaran Fisika.

Sehingga,

$ \begin{align} | M \cup F | &= |M|+|F|-| M \cap F | \\ &= 23 + 12 - 5 \\ &= 30 \end{align} $

Jadi, jawaban yang TEPAT adalah $(C). 30 $.
No. 3 | Soal Himpunan
Ada $40$ peserta yang ikut lomba. Lomba baca puisi diikuti oleh $23$ orang, lomba baca puisi dan menulis cerpen diikuti $12$ orang. Banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen saja adalah ...
$ \begin{align} & (A). 12 \\ & (B). 17 \\ & (C). 28 \\ & (D). 32 \\ & (E). 42 \end{align} $
Misal $P$ menyatakan himpunan peserta lomba baca puisi dan $C$ adalah himpunan peserta lomba buat cerpen.

Sehingga,

$ \begin{align} | P \cup C | &= |P|+|C|-| P \cap C | \\ 40 &= 23 + |C| - 12 \\ 40 &= 11 + |C| \\ |C| &= 29 \end{align} $

Yang ikut lomba menulis cerpen saja :
$=29-12=17$ orang.

Jadi, jawaban yang TEPAT adalah $ (B). 17 $.
No. 4 | Soal Himpunan
Dari $40$ orang anggota karang taruna, $21$ orang gemar tenis meja, $27$ orang gemar bulu tangkis, dan $15$ orang gemar tenis meja dan bulu tangkis. Banyaknya anggota karang taruna yang tidak gemar tenis meja maupun bulu tangkis adalah ...
$ \begin{align} & (A). 6 \\ & (B). 7 \\ & (C). 12 \\ & (D). 15 \\ & (E). 20 \end{align} $
Misal :
$T \to$ himpunan anggota yang gemar tenis meja.
$B \to$ himpunan anggota yang gemar bulutangkis.
$x \to$ banyak anggota yang tidak gemar tenis meja maupun bulutangkis.

Maka kita peroleh,

$ \begin{align} | T \cup B | &= |T|+|B|-| T \cap B | + | (T \cup B)^c |\\ 40 &= 21 + 27 - 15 + x \\ 40 &= 33 + x \\ x &= 7 \end{align} $

Jadi, jawaban yang TEPAT adalah $ (B). 7 $.
No. 5 | Soal UMPTN 1998
Jika $75$ siswa kelas III suatu SMU mengikuti UMPTN sebagai calon mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri melakukan pilihan sebagai berikut:
  • $30$ siswa memilih sebagai calon mahasiswa ITB,
  • $45$ siswa memilih sebagai calon mahasiswa ITS,
  • $20$ siswa tidak memilih ITB maupun ITS,
maka siswa yang memilih sebagi calon mahasiswa kedua perguruan tinggi (ITB dan ITS) tesebut adalah...
$ \begin{align} & (A). 10 \\ & (B). 15 \\ & (C). 20 \\ & (D). 25 \\ & (E). 30 \end{align} $
Misal :
$B \to$ himpunan siswa memilih sebagai calon mahasiswa ITB.
$S \to$ himpunan siswa memilih sebagai calon mahasiswa ITS.
$x \to$ banyak siswa memilih ITB dan ITS.

Maka kita peroleh,

$ \begin{align} | B \cup S | &= |B|+|S|-| B \cap S | + | (B \cup S)^c |\\ 75 &= 30 + 45 - x + 20 \\ 75 &= 95 - x \\ x &= 20 \end{align} $

Jadi, jawaban yang TEPAT adalah $ (C). 20 $.

Penutup: Pelajari Ini Karena Akan Berguna Ke Depannya

Kardinalitas adalah konsep penting yang membantu kita memahami ukuran dan sifat himpunan, baik yang berhingga maupun tak berhingga.

Dengan mempelajari kardinalitas, kamu nggak cuma belajar matematika, tapi juga membuka wawasan tentang struktur dan pola yang ada di dunia ini.

Jadi, jangan takut sama konsep ini.

Justru, jadikan kardinalitas sebagai jembatan untuk memahami matematika dengan cara yang lebih seru!😊

"Bilangan adalah alat, dan matematika adalah kekuatan yang membangun dunia." – Isaac Newton
Kreatif Matematika
Kreatif Matematika Teman Ngopi Belajar Matematika